Anak Wakil Walikota Jadi Kuli


Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain pula ikannya. Demikian ungkapan yang menggambarkan beda lingkungan menciptakan makhluk yang berada di atasnya mempunyai perbedaan karakter, karena lingkungan tersebut merupakan ajang bagi mereka menempa diri, sehingga mampu menyesuaikan dengan segala tantangan serta kendala yang dihadapinya.

Barangkali tidak jauh berbeda dengan perumpamaan di atas, yang diperkenalkan seorang politisi PDIP di Maluku Utara, Muhammad Sinen terhadap anak laki-lakinya. Sebagai orang yang berada di luar pagar, barangkali masyarakat dan bahkan semua pegawai Pemda kota Tidore, tempat di mana sang pejabat membaktikan dirinya sebagai Wakil Walikota, tak akan habis pikir.

Namun demikianlah keluarga sang politisi menempa mental dan jasmani buah hatinya. Jangankan masyarakat, istri yang notabene ialah ibu dari sang anak, Rafdi Marajabessy, sempat protes atas teknik suaminya memberi izin Rafdi berprofesi sebagai kuli bangunan.

Namun Sinen memiliki keyakinan serta kepercayaan yang kuat, bahwa tempaan seperti yang dipilih Rafdi tidak ada salahnya. Meskipun mungkin cara tersebut terbilang di luar kelaziman, sepanjang pribadi si anak tidak merasa terganggu, tetap saja orang lain hanya bisa menyimak dari luar pagar.

Menarik untuk kita resapi, saat Rafdi menjawab tawaran sang ayah, ketika diajukan tawaran pekerjaan yang lebih ringan, “Banyak orang yang inginkan honor, tapi nanti ayah akan memprioritaskan saya, apa kata orang nanti...”. Membaca komentar ini, niscaya kita akan tergoda untuk memikirkannya lebih jauh.



0 Response to "Anak Wakil Walikota Jadi Kuli"

Post a Comment